Senin, 25 April 2011

HUKUM MEMAKAI JILBAB

Wah, kata siapa berjilbab itu wajib. Saya tidak sepakat.Dianjurkan iya
dalam kondisi tertentu, tapi tidak wajib. Rimata
--- In [EMAIL PROTECTED], "dobing" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Jadi singkatnya soal Jilbab, menurut saya :
Jilbab adalah sebuah hukum yang sudah mutlak, dan tidak bisa ditawar lagi.
Adapun perempuan islam yang belum berjilbab, kewajiban kita adalah
mengingatkan secara baik, sedangkan hidayah itu adalah hak mutlak Allah.

rimata07 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Wah, kata siapa berjilbab itu wajib.
Saya tidak sepakat. Klo menurut saya sih hal tsb tidak memerlukan
kesepakatan. Hukumnya jelas, tinggal kita mau mematuhi apa tidak.
Dianjurkan iya dalam kondisi tertentu, tapi tidak wajib. Dasarnya? Lukman
Hadi Dwi Purnomo [EMAIL PROTECTED]


Astaghfirullah ! Rim, Siapa yang bilang Jilbab tidak Wajib ? Kalau Ia orang
Muslim , Semoga Allah memberi Hidayah kepadanya, dan semoga ia bertaubat
dan semoga ia menjadi Muslimah yg Ta'at ! Kalau Ia Orang Kafir, Semoga
Allah juga memberi Hidayah kepadanya, dan semoga ia menjadi Muslimah yg
Ta'at ! "Market" [EMAIL PROTECTED]


Dalam hal ini saya salut juga dengan Anda lho Mas. Berani! Saya pernah
mengemudi mobil sendirian pergi ke kantor, dan di jalan baru saya ingat
bahwa saya lupa bawa STNK kendaraan saya tersebut. Sepanjang jalan, setiap
kali ngelihat polisi, saya deg-degan. Sedemikian groginya, sampai saya
sering diklaksonin oleh mobil yang dibelakang saya. Pulangnya saya naik
angkot, dan mobil saya parkir aja di kantor.

Saya sekarang bisa bayaning gimana jika Rimata lupa bawa STNK atau SIM
sewaktu bawa kendaraan. Kayaknya si, gak ada pengaruhnya, tul gak.
"Deri Dayandri" [EMAIL PROTECTED]


Takutnya mas deri ngga bawa STNK krn mas deri udah tahu hukumnya berkendara
tanpa STNK...jadi wajar aja klu kemudian membayangkan hal² yg terjadi
seandainya ketauan ama polisi..atau lbh parah lagi terjadi kecelakaan
sampai ada urusan polisi bisa runyam khan..? dan udah pasti hukuman apa yg
bakal mas deri terima. tapi klu mas rim ini..dia berani ada 2 sebab :
1. krn emang ngga tahu hukumnya
2. 2. Tahu, tapi memang ngga mau tau...
Tapi tentunya yg lbh tahu ya mas rim sendiri....mudah²an yg bersangkutan
bisa menerangkan atau menjelaskan di forum ini...atas dasar apa mas rim
mempunyai bahwa jilbab bukan sbh kewajiban bagi muslimah. "dobing"
[EMAIL PROTECTED]

Monggo Mas Rim... dijawab. "Wanto" [EMAIL PROTECTED]

Disini Mas Karman menjawab kalau boleh, kalau tidak berkenan didelete saja.


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakutuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudaraku dan Adik-adiku yang
insya Allah dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta'aala.

Dengan adanya reformasi disegala bidang, kebebasan yang
kebablasan, bahkan sampai ke kaum hawa, pada khususnya
artis-artis, penyanyi-penyanyi dangdut, bakhan para
isteri-isteri pejabatpun ikut reformasi yaitu dengan memakai
pakaian yang sangat minim, berpakaian seronok, bahkan pakai BH
yang kendor yang payudaranya dilihatkan separo, ada yng CD nya
sengaja dilihatkan, apalagi pahanya yang mulus, rambutnya di
sasak seperti punuk unta, ada yang pakai kain kerudung namun
rambutnya dikluarkan separo, semua itu agar dilihat orang dan
supaya menarik penonton, sengaja onderdil atau bagian-bagian
tertentu sengaja dipamerkan di TV swasta, supaya dilihat oleh
orang banyak, justru merasa bangga dengan pamerannya tersebut,
mungkin dari itulah generasi muda kaum hawa ikut reformasi
pakai baju yang sangat minim memamerkan tubuhnya.
Na'udzubillahi mindzalik, Astaghfirullaahil'adzim.

Disini saya mengingatkan kepada keluarga dan anak-anak saya
khususnya dan bagi pembaca umumnya (kaum hawa) yang mengaku
beragama islam, yang mengaku orang muslimah, untuk mengetahui
apa "Hakekat memakai jilbab", walaupun tulisan ini sudah
berapa kali saya kirim kepada para pembaca lewat email. Sebagai
orang muslimah, sebagai orang islam sudah seharusnya menta'ati
menjalankan segala perintah Allah SWT dan menta'ati menjauhkan
/ menjauhi segala larangan dari Allah SW semua itu dilaksanakan
dengan ikhlah dan ridho Allah agar kita semua mendapat derajat
takwa yang tinggi disisi Allah SWT.

Pertanyaan saya apakah Anda sudah masuk agama Islam secara
menyeluruh, apakah Anda sudah menjadi Muslimah yang baik,
Apakah Anda sudah menjadi orang yang beriman? Marilah kita cek,
kita instrospeksi diri kita sendiri dengan membaca Firman Allah
SWT dibawah ini.

Peringatan untuk kaum hawa / muslimah:
Pertama: -Firman Allah SWT yang artinya: "Hai anak Adam,
sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah
sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan
mereka selalu ingat".Qs.Al A'Raaf (7) ayat 26.

Kedua; -"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa)
nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali
kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka,
atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara
laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka,
atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki,
atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang
aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar
diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah
kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung. Qs.An Nuur (24) ayat 31.

Ketiga -Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari
haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah
atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak
(bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah
lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.Qs.An Nuur (24) ayat 60.

Keempat: -"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha
penyayang." Qs.Al Ahzab (33) ayat 59.

Kelima : Dari HR Sahahih Imam Muslim: Dari Abu Hurairah r.a.
katanya Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Ada dua macam
penduduk neraka yang keduanya belum kelihatan olehku. Yang ke 1
(pertama). Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang
dipergunakan untuk memukul orang. Yang ke 2 (kedua).
Wanita-wanita yang berpakaian, tetapi sama juga dengan
bertelanjang, karena pakaiannya terlalu minim, terlalu tipis
atau tembus pandang, terlalu ketat, atau pakaian yang
merangsang kaum pria, karena sebagian auratnya terbuka, dan
wanita-wanita yang mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka
disasak bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat
masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bau surga. Pada hal bau
surga dapat tercium dari jarak yang sangat jauh." H.R.Muslim
No.2004 Ket.penulis. Dalam arti kata baunya surga saja tidak
dapat, berarti akan dimasukkan ke neraka jahanan.
Na'udzubillaahi mindzalik.

Pertanyaanya: Apakah Anda sudah menjadi Muslimah yang baik,
sudah beriman, kalau masih belum melaksanakan perintah Allah
SWT seperti tersebut diatas?.

Dibawah ini ada kisah yang menharukan yang dikirim oleh saudara
kita lewat email semoga bermanfaat bagi yang membacanya insya
Allah.

Kisahnya:
Dibawah ini penulis sampaikan kisah nyata yang terjadi pada
adik perempuan sahabatnya dari Madiun, yang bekerja di salah
satu perusahaan asing, adik perempuannya meninggal dalam usia
remaja (alias ABG).

"HAKEKAT MEMAKAI JILBAB"
Kisah ini saya dapat dari sahabatku yang bekerja di salah satu
perusahaan asing, di Kaltim: Disini saya kutibkan kisah nyata
seorang gadis yang menginjak remaja atau kerennya jaman
sekarang (ABG) yang sebelumnya tidak karuan tingkah lakunya,
namun setelah sadar akan kekeliruannya dan sudah mengerti
"Higmah memakai jilbab" Allah memanggilnya. Subhanallah.

Kisah nyata ini semoga berguna bagi yang membacanya, terutama
kaum Hawa, juga bagi yang punya istri, yang punya anak
perempuan, adik perempuan, saudara perempuan, kakak perempuan,
yang masih punya Ibu, yang punya keponakan perempuan........

Ini cerita tentang adikku Nur Annisa , gadis yang baru beranjak
dewasa namun rada Bengal dan tomboy. Pada saat umur adikku
menginjak 17 tahun, perkembangan dari tingkah lakunya rada
mengkhawatirkan ibuku , banyak teman cowoknya yang datang
kerumah dan itu tidak mengenakkan ibuku sebagai seorang guru
ngaji.
Untuk mengantisipasi hal itu ibuku menyuruh adikku memakai
jilbab, namun selalu ditolaknya hingga timbul pertengkaran
pertengkaran kecil diantara mereka. Pernah satu kali adikku
berkata dengan suara yang rada keras: "Mama coba lihat deh ,
tetangga sebelah anaknya pakai jilbab namun kelakuannya ngga'
beda-beda ama kita-kita , malah teman-teman Ani yang disekolah
pake jilbab dibawa om om , sering jalan jalan , masih mending
Ani, walaupun begini-gini ani nggak pernah maa kaya gituan " ,
bila sudah seperti itu ibuku hanya mengelus dada, kadangkala
di akhir malam kulihat ibuku menangis , lirih terdengar doanya:
"Ya Allah , kenalkan Ani dengan hukum Engkau ya Allah ".

Pada satu hari didekat rumahku, ada tetangga baru yang baru
pindah. Satu keluarga dimana mempunyai enam anak yang masih
kecil kecil. Suaminya bernama Abu Khoiri (bukan Effendy Khoiri
lhoo) (entah nama aslinya siapa) aku kenal dengannya waktu di
masjid.

Setelah beberapa lama mereka pindah, timbul desas desus
mengenai istri dari Abu Khoiri yang tidak pernah keluar rumah ,
hingga dijuluki si buta , bisu, sombong dan tuli. Hal ini
terdengar pula oleh Adikku , dan dia bertanya sama aku: "Kak ,
memang yang baru pindah itu istrinya buta , bisu, sombong dan
tuli ? "..huss aku jawab sambil lalu" kalau kamu mau tahu
datangin aja langsung kerumahnya".

Eehhh tuuh, anak benar benar datang kerumah tetangga baru.
Sekembalinya dari rumah tetanggaku , kulihat perubahan yang
drastis pada wajahnya, wajahnya yang biasa cerah nggak pernah
muram atau lesu mejadi pucat pasi?.entah apa yang terjadi.?
Namun tidak kusangka selang dua hari kemudian dia meminta pada
ibuku untuk dibuatkan Jilbab ..yang panjang, lagi..rok panjang,
lengan panjang?aku sendiri jadi bingung?.aku tambah bingung
campur syukur kepada Allah SWT karena kulihat perubahan yang
ajaib..yah kubilang ajaib karena dia berubah total..tidak
banyak lagi anak cowok yang datang kerumah atau teman teman
wanitanya untuk sekedar bicara yang nggak karuan...kulihat dia
banyak merenung, banyak baca baca majalah islam yang biasanya
dia suka beli majalah anak muda kaya gadis atau femina ganti
jadi majalah majalah islam , dan kulihat ibadahnya pun melebihi
aku ?tak ketinggalan tahajudnya, baca Qur'annya, sholat sunat
nya?dan yang lebih menakjubkan lagi....bila teman ku datang dia
menundukkan pandangan?Segala puji bagi Engkau ya Allah SWT
jerit hatiku?Tidak berapa lama aku dapat panggilan kerja di
kalimantan, kerja di satu perusahaan asing (PMA). Dua bulan aku
bekerja disana aku dapat kabar bahwa adikku sakit keras hingga
ibuku memanggil ku untuk pulang ke rumah (rumahku di Madiun).

Di pesawat tak henti hentinya aku berdoa kepada Allah SWT agar
Adikku di beri kesembuhan, namun aku hanya berusaha, ketika aku
tiba di rumah, didepan pintu sudah banyak orang, tak dapat
kutahan aku lari masuk kedalam rumah, kulihat ibuku menangis,
aku langsung menghampiri dan memeluk ibuku, sambil tersendat
sendat ibuku bilang sama aku: "Dhi, adikkmu bisa ucapkan dua
kalimat Syahadah diakhir hidupnya "..Tak dapat kutahan air mata
ini... Setelah selesai acara penguburan dan lainnya, iseng aku
masuk kamar adikku dan kulihat Diary diatas mejanya..diary yang
selalu dia tulis. Diary tempat dia menghabiskan waktunya
sebelum tidur kala kulihat sewaktu almarhumah adikku masih
hidup, kemudian kubuka selembar demi selembar...hingga tertuju
pada satu halaman yang menguak misteri dan pertanyaan yang
selalu timbul di hatiku..perubahan yang terjadi ketika adikku
baru pulang dari rumah Abu Khoiri?disitu kulihat tanya jawab
antara adikku dan istri dari tetanggaku, isinya seperti ini :

Tanya jawab (kulihat dilembaran itu banyak bekas tetesan
airmata )

Annisa : Aku berguman (wajah wanita ini cerah dan bersinar
layaknya bidadari), ibu, wajah ibu sangat muda dan cantik.

Istri tetanggaku : Alhamdulillah, sesungguhnya kecantikan itu
datang dari lubuk hati.

Annisa : Tapi ibu kan udah punya anak enam, tapi masih
kelihatan cantik.

Istri tetanggaku : Subhanallah, sesungguhnya keindahan itu
milik Allah SWT dan bila Allah SWT berkehendak, siapakah yang
bisa menolaknya.

Annisa : Ibu, selama ini aku selalu disuruh memakai jilbab oleh
ibuku, namun aku selalu menolak karena aku pikir nggak masalah
aku nggak pakai jilbab asal aku tidak macam macam dan kulihat
banyak wanita memakai jilbab namun kelakuannya melebihi kami
yang tidak memakai jilbab, hingga aku nggak pernah mau untuk
pakai jilbab, menurut ibu bagaimana?

Istri tetanggaku : Duhai Annisa, sesungguhnya Allah SWT
menjadikan seluruh tubuh wanita ini perhiasan dari ujung rambut
hingga ujung kaki, segala sesuatu dari tubuh kita yang terlihat
oleh bukan muhrim kita semuanya akan dipertanggung jawabkan
dihadapan Allah SWT diakhirat nanti, di Yaumul Hisab nanti,
jilbab adalah hijab untuk wanita.

Coba Anisa kau dengarkan dan kau tulis, Ibu bacakan Firman
Allah SWT yang diabadikan didalam Al Qur'an yang artinya:

Pertama: "Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan
kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk
perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang
demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan
Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat".Qs.Al A'Raaf (7) ayat
26.

Kedua: " Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa)
nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali
kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka,
atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara
laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka,
atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki,
atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang
aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar
diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah
kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung. Qs.An Nuur (24): 31.

Ketiga: Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari
haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah
atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak
(bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah
lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.Qs.An Nuur (24) ayat 60.

Keempat: "Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha
penyayang." Qs.Al Ahzab (33) ayat 59.

Coba Anisa kau dengarkan dan kau tulis, Ibu bacakanan hadits
shahih dari Imam Muslim : Dari Abu Hurairah r.a. katanya
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Ada dua macam penduduk
neraka yang keduanya belum kelihatan olehku. Yang ke 1
(pertama). Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang
dipergunakan untuk memukul orang. Yang ke 2 (kedua).
Wanita-wanita yang berpakaian, tetapi sama juga dengan
bertelanjang, karena pakaiannya terlalu minim, terlalu tipis
atau tembus pandang, terlalu ketat, atau pakaian yang
merangsang kaum pria, karena sebagian auratnya terbuka, dan
wanita-wanita yang mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka
disasak bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat
masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bau surga. Pada hal bau
surga dapat tercium dari jarak yang sangat jauh." H.R.Muslim
No.2004

Annisa : Tapi yang kulihat banyak wanita yang memakai jilbab
yang kelakuannya nggak enak, nggak karuan.

Istri Tetanggaku : Jilbab hanyalah kain, namun hakekat atau
arti dari jilbab itu sendiri yang harus kita pahami dan
takutlah akan siksa Neraka Jahanan di akhirat nanti.

Annisa : Apa itu hakekat jilbab ?
Istri Tetanggaku : Hakekat jilbab adalah hijab lahir batin.
Hijab mata kamu dari memandang lelaki yang bukan muhrim kamu.
Hijab lidah kamu dari berghibah (ghosib) dan kesia-siaan,
usahakan selalu berdzikir kepada Allah SWT. Hijab telinga kamu
dari mendengar perkara yang mengundang mudharat baik untuk
dirimu maupun masyarakat. Hijab hidungmu dari mencium cium
segala yang berbau busuk. Hijab tangan-tangan kamu dari berbuat
yang tidak senonoh. Hijab kaki kamu dari melangkah menuju
maksiat. Hijab pikiran kamu dari berpikir yang mengundang
syetan untuk memperdayai nafsu kamu. Hijab hati kamu dari
sesuatu selain Allah SWT, semua itu akan menjerumuskan kamu
masuk ke "NERAKA JAHANAN" yang kekal selama-lamanya, bila kamu
sudah bisa memakai jilbab yang kamu pakai akan menyinari hati
kamu, sesuai perintah Allah SWT dan ajaran Nabi Muhammad SAW,
itu rahmat dari Allah SWT yang membuka pintu hati kamu, untuk
memakai jilbab sehingga kamu sudah bisa menghayati perintah
Allah SWT seperti ibu bacakan diatas tadi itulah " hakekat
memakai jilbab."

Annisa : Ibu aku jadi jelas sekarang dari arti jilbab, mudah
mudahan aku bisa pakai jilbab, namun bagaimana aku bisa
melaksanakan semuanya.

Istri tetanggaku : Duhai Anisa bila kamu sudah bisa memakai i
jilbab itulah karunia dan rahmat yang datang dari Allah SWT
yang Maha Pemberi Rahmat, yang Maha Penyayang, yang Maha
Pengampun, bila kamu menyukuri rahmat itu kamu akan diberi
kekuatan iman untuk melaksanakan amalan amalan jilbab hingga
mencapai kesempurnaan yang diinginkan Allah SWT.

Duhai Anisa, ingatlah akan satu hari dimana seluruh manusia
akan dibangkitkan dari kuburnya. Ketika ditiup terompet yang
kedua kali, pada saat ruh ruh manusia seperti anai anai yang
bertebaran dan dikumpulkan dalam satu padang yang tiada batas,
yang tanahnya dari logam yang panas, tidak ada rumput maupun
tumbuhan.

Ketika tujuh matahari didekatkan di atas kepala kita namun
keadaan gelap gulita. Ketika seluruh Nabi ketakutan. Ketika ibu
tidak memperdulikan anaknya, anak tidak memperdulikan ibunya,
bapak tidak bisa menolong anaknya, anak tidak bisa menolong
bapaknya, sanak saudara tidak kenal satu sama lain lagi, kadang
satu sama lain bisa menjadi musuh, satu amal saleh akan lebih
berharga dari segala sesuatu yang ada dialam dunia ini.

Ketika manusia berbaris dengan barisan yang panjang dan masing
masing hanya memperdulikan nasib dirinya, dan pada saat itu ada
yang berkeringat karena rasa takut yang luar biasa hingga
menenggelamkan dirinya, dan rupa rupa bentuk manusia bermacam
macam tergantung dari amalannya, ada yang melihat ketika
hidupnya namun buta ketika dibangkitkan, ada yang berbentuk
seperti hewan, ada yang berbentuk seperti syetan, semuanya
menangis, menangis karena hari itu Allah SWT murka, belum
pernah Allah SWT murka sebelum dan sesudah hari itu, hingga
ribuan tahun manusia didiamkan Allah SWT dipadang mahsyar yang
panas membara hingga Timbangan Mizan digelar itulah hari Yaumul
Hisab.

Duhai Annisa, bila kita tidak berusaha untuk beramal saleh
dihari ini, entah dengan apa nanti kita menjawab bila kita di
sidang oleh Yang Maha Perkasa, Yang Maha Besar, Yang Maha Kuat,
Yang Maha Agung, Allah SWT. Di Yaumul Hisab nanti! Di Hari
Perhitungan nanti!! Bila sewaktu-waktu Malaikat menjemput ajal
kita, karena kapan ajal kita akan dijemput kita tidak tahu
Anisa. Kapan saja pun akan terjadi bila ajal sudah tiba.

Sampai disini aku baca diarynya karena kulihat, berhenti dan
banyak tetesan airmata yang jatuh dari pelupuk matanya,
Subhanallah, kubalik lembar berikutnya dan kulihat tulisan,
kemudian kulihat tulisan kecil di bawahnya: buta, tuli, sombong
dan bisu, wanita yang tidak pernah melihat lelaki selain
muhrimnya, wanita yang tidak pernah mau mendengar perkara yang
dapat mengundang murka Allah SWT, wanita yang tidak pernah
berbicara ghibah, ghosib dan segala sesuatu yang mengundang
dosa dan sia sia tak tahan airmata ini pun jatuh membasahi
diary. Itulah yang dapat saya baca dari diarynya, semoga Allah
SWT menerima Adikku di sisi-Nya, Amin , Subhanallah.

Penulis
Kisah ini Allahu a'lam bishshawab kebenarannya, namun yang
penting kita mengambil higmahnya dari kisah tersebut diatas,
mungkin saja itu bisa saja terjadi kepada siapa saja, bila
Allah SWT menghendaki.

Bapak-Bapak, Ibu-ibu, Saudara-Saudaraku, adik-adikku,
Anak-anakku dan khususnya para kaum hawa, yang insya Allah
dimuliakan oleh Allah SWT.

Saya mengharap kisah ini bisa menjadi iktibar, menjadi
pelajaran bagi kita , bagi putri-putri kita semua. Semoga
meresap dihati yang membacanya dan semoga Allah SWT senantiasa
memberi petunjuk, memberi Rahmat, hidayah bagi yang membaca dan
menghayatinya.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan iman kita untuk
menjalankan (memenuhi) segala perintah-Nya dan menjauhkan
segala yang dilarang-Nya, dan mendapat derajat takwa yang
tinggi, selamat didunia sampai di akhirat nanti, mendapat
pertolongan dan syafa'at di hari yaumul hisab dan mendapat
surga yang tinggi, amien.

Alhamdulillahirrabbil'alamin. Allaahu a'lam bish shawab,
billaahi taufik wal hidayah. Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi
wabarakatuh. Sukarman.

Bila anda mau beramal saleh, tolong di forward kepada orang
lain, atau diberikan kertas ini kepada orang lain agar dibaca,
supaya menambah iman dan taqwa bagi yang membacanya, insya
Allah.

Sumber: Al Qur'an dan terjemahnya, Hadits dan dari Email yang
saya terima..

Hukum Menyambung Rambut

Seorang perempuan diharamkan untuk menyambut rambutnya dengan rambut yang najis atau dengan rambut manusia. Ketentuan ini bersifat umum untuk perempuan yang sudah bersuami ataukah belum baik seizin suami ataukah tanpa izinnya.

Namun ulama-ulama mazhab hanafi hanya berpendapat makruhnya hal tersebut.
Pendapat beliau-beliau jelas keliru mengingat hadits berikut ini.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « لَعَنَ اللَّهُ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ ، وَالْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ »

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah melaknat perempuan yang menyambung rambutnya dan perempuan yang meminta agar rambutnya disambung, perempuan yang mentato dan perempuan yang meminta agar ditato”(HR Bukhari no 5589).

Adanya laknat untuk suatu amal itu menunjukkan bahwa amal tersebut hukumnya adalah haram. Alasan diharamkannya hal ini adalah adanya unsur penipuan disebabkan merubah ciptaan Allah. Hal ini juga dikarenakan haramnya memanfaatkan rambut manusia karena terhormatnya manusia. Pada asalnya potongan rambut manusia itu sebaiknya dipendam.

عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِى بَكْرٍ – رضى الله عنهما – أَنَّ امْرَأَةً جَاءَتْ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَتْ إِنِّى أَنْكَحْتُ ابْنَتِى ، ثُمَّ أَصَابَهَا شَكْوَى فَتَمَرَّقَ رَأْسُهَا ، وَزَوْجُهَا يَسْتَحِثُّنِى بِهَا أَفَأَصِلُ رَأْسَهَا فَسَبَّ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ

Dari Asma’ binti Abi Bakr, ada seorang perempuan yang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Telah kunikahkan anak gadisku setelah itu dia sakit sehingga semua rambut kepalanya rontok dan suaminya memintaku segera mempertemukannya dengan anak gadisku, apakah aku boleh menyambung rambut kepalanya. Rasulullah lantas melaknat perempuan yang menyambung rambut dan perempuan yang meminta agar rambutnya disambung” (HR Bukhari no 5591 dan Muslim no 2122).

عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَمِعَ مُعَاوِيَةَ بْنَ أَبِى سُفْيَانَ ، عَامَ حَجَّ عَلَى الْمِنْبَرِ ، فَتَنَاوَلَ قُصَّةً مِنْ شَعَرٍ وَكَانَتْ فِى يَدَىْ حَرَسِىٍّ فَقَالَ يَا أَهْلَ الْمَدِينَةِ ، أَيْنَ عُلَمَاؤُكُمْ سَمِعْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَنْهَى عَنْ مِثْلِ هَذِهِ ، وَيَقُولُ « إِنَّمَا هَلَكَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ حِينَ اتَّخَذَهَا نِسَاؤُهُمْ » .

Dari Humaid bin Abdirrahman, dia mendengar Muawiyah bin Abi Sufyan saat musim haji di atas mimbar lalu mengambil sepotong rambut yang sebelumnya ada di tangan pengawalnya lantas berkata, “Wahai penduduk Madinah di manakah ulama kalian aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda melarang benda semisal ini dan beliau bersabda, ‘Bani Israil binasa hanyalah ketika perempuan-perempuan mereka memakai ini (yaitu menyambung rambut’ (HR Bukhari no 3281 dan Muslim no 2127).

Ringkasnya sebagaimana yang dikatakan oleh penulis Fiqh Sunnah lin Nisa’ hal 413,

“Sesungguhnya seorang perempuan tidaklah diperbolehkan untuk menyambung rambutnya dengan rambut yang lain semisal memakai wig baik dengantujuan menyenangkan suami atau orang lain. Hukumnya adalah haram”.

Disambung dengan bukan rambut orang

Jika rambut disambung dengan bukan rambut manusia namun tergolong rambut yang suci (baca: tidak najis) maka menurut pendapat yang dinilai sebagai pendapat yang benar di antara para ulama bermazhab Syafii hukumnya adalah haram jika perempuan tersebut tidak bersuami. Sedangkan menurut pendapat yang lain di kalangan ulama-ulama mazhab Syafii, hukumnya adalah makruh.

Jika perempuan tersebut bersuami maka ada tiga pendapat di kalangan para ulama bermazhab Syafii.

Pendapat yang dinilai paling tepat adalah boleh jika dengan izin suami. Namun jika tanpa izin suami hukumnya haram.

Pendapat kedua, mengharamkannya secara mutlak. Pendapat ketiga, tidak haram dan tidak makruh secara mutlak (baik dengan izin ataupun tanpa izin suami).

Sedangkan para ulama bermazhab Hanafi membolehkan seorang perempuan untuk menyambung rambut asalkan bukan dengan rambut manusia agar rambut nampak lebih banyak. Mereka beralasan dengan perkataan yang diriwayatkan dari Aisyah.

Dari Sa’ad al Iskaf dari Ibnu Syuraih, Aku berkata kepada Aisyah bahwasanya Rasulullah melaknat perempuan yang menyambung rambutnya. Aisyah lantas berkomentar,

قالت يا سبحان الله وما بأس بالمرأة الزعراء أن تأخذ شيئا من صوف فتصل به شعرها تزين به عند زوجها إنما لعن رسول الله – صلى الله عليه وسلم – المرأة الشابة تبغى فى شيبتها حتى إذا هى أسنت وصلتها بالقلادة.

“Subhanallah, tidaklah mengapa bagi seorang perempuan yang jarang-jarang rambutnya untuk memanfaatkan bulu domba untuk digunakan sebagai penyambung rambutnya sehingga dia bisa berdandan di hadapan suaminya. Yang dilaknat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hanyalah seorang perempuan yang rambutnya sudah dipenuhi uban dan usianya juga sudah lanjut lalu dia sambung rambutnya dengan lilitan (untuk menutupi ubannya, pent) [Riwayat ini disebutkan oleh Suyuthi dalam Jami’ al Ahadits no 43260 dan beliau komentari sebagai riwayat Ibnu Jarir].

Sedangkan para ulama bermazhab Maliki mengharamkan menyambung rambut tanpa membedakan apakah disambung dengan rambut ataukah disambung dengan bukan rambut.

Di sisi lain para ulama bermazhab Hambali hanya mengharamkan jika rambut disambung dengan rambut baik rambut manusia ataupun rambut hewan, baik dengan izin suami ataukah tanpa izin suami. Akan tetapi mereka mengatakan bahwa tidaklah mengapa jika seorang perempuan mengikat rambutnya jika tidak dengan rambut jika ada kebutuhan.
Namun di antara pendapat Imam Ahmad adalah melarang seorang perempuan untuk menyambung rambutnya baik disambung dengan rambut, bulu kambing ataupun tumbuh-tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai hiasan rambut

Penulis Fiqh sunnah lin Nisa’ hal 413,

“Pendapat yang paling kuat di antara dua pendapat ulama yang ada adalah diperbolehkan bagi seorang perempuan untuk menyambung rambutnya dengan benang sutra, bulu domba ataupun potongan-potongan kain dan benda-benda lain yang tidak menyerupai rambut. Perbuuatan ini tidaklah dinilai termasuk menyambung rambut, tidaklah pula sejenis dengan tujuan orang yang menyambung rambut. Hal ini hanyalah untuk berdandan dan berhias. Menurut Nawawi inilah pendapat al Qadhi ‘Iyadh dan Ahmad bin Hambal”.

Akan tetapi -insya Allah- pendapat yang lebih tepat adalah pendapat ulama yang melarang untuk menyambung rambut secara mutlak dengan benda apapun baik potongan kain ataupun yang lainnya. Hal ini dikarenakan menimbang dua hadits berikut ini.

عَنْ قَتَادَةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ مُعَاوِيَةَ قَالَ ذَاتَ يَوْمٍ إِنَّكُمْ قَدْ أَحْدَثْتُمْ زِىَّ سَوْءٍ وَإِنَّ نَبِىَّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنِ الزُّورِ. قَالَ وَجَاءَ رَجُلٌ بِعَصًا عَلَى رَأْسِهَا خِرْقَةٌ قَالَ مُعَاوِيَةُ أَلاَ وَهَذَا الزُّورُ. قَالَ قَتَادَةُ يَعْنِى مَا يُكَثِّرُ بِهِ النِّسَاءُ أَشْعَارَهُنَّ مِنَ الْخِرَقِ.

Dari Qotadah, dari Said bin Musayyib sesungguhnya Muawiyah pada suatu hari berkata, “Sungguh kalian telah mengada-adakan perhiasan yang buruk. Sesungguhnya Nabi kalian melarang perbuatan menipu”. Kemudian datanglah seseorang dengan membawa tongkat. Diujung tongkat tersebut terdapat potongan-potongan kain. Muawiyah lantas berkata, “Ingatlah, ini adalah termasuk tipuan”. Qotadah mengatakan bahwa yang dimaksudkan adalah potongan-potongan kain yang dipergunakan perempuan untuk memperbanyak rambutnya (HR Muslim 2127).

Tentang hadits ini, Syaikh Al Albani mengatakan,

“Riwayat ini sangat tegas menunjukkan bahwa menyambung rambut dengan bukan rambut baik dengan potongan kain ataupun yang lainnya termasuk dalam hal yang terlarang” (Ghayatul Maram hal 68, cetakan al Maktab al Islami).

Sebelumnya, Ibnu Hajar sudah berkomentar,

“Hadits di atas adalah dalil mayoritas ulama untuk melarang menyambung rambut dengan sesuatu apapun baik berupa rambut ataupun bukan rambut” (Fathul Bari 17/35, Syamilah).

زَجَرَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ تَصِلَ الْمَرْأَةُ بِرَأْسِهَا شَيْئًا

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seorang perempuan untuk menyambung rambut kepalanya dengan sesuatu apapun” (HR Muslim no 2126 dari Jabir bin Abdillah).

HUKUM MEROKOK

Ketika itulah baru bermunculan pendapat-pendapat dari kalangan para ulamak
mengenai hukumnya. Pelbagai risalah/kitab yang ditulis mengenainya.
Secara ringkasnya, terdapat 4 pendapat tentang hukum merokok, yaitu:
1. Haram
2. Makruh
3. Boleh
4. Memperincikan hukum

Berikut ini adalah perinciannya:
1. Haram
Para ulamak dari golongan pertama mengatakannya sebagai haram secara mutlak.
Mereka mengharamkannya atas sebab-sebab berikut:

1. Asap dan bau rokok adalah keji. Firman Allah Taala:
(Al-A’raf:157)

2. Rokok mengakibatkan kematian sebahagian penghisapnya. Firman Allah Taala:
(Al-Nisaa’:29)

3. Membelanjakan wang untuk rokok merupakan suatu pembaziran. Kerana rokok
tidak membawa sebarang faedah. Firman Allah Taala:
(Al-Isra’:26)

4. Rokok mengandungi kemudaratan yang diakui oleh para doktor. Sabda
Rasulullah s.a.w.:
"Tidak boleh memberi mudarat dan tidak memudaratkan." (HR Malik, Daruquthni & Jamaah)

5. Asap dan bau rokok adalah kotor/tidak bersih. Sabda Rasulullah s.a.w.:
‘Allah itu bersih dan Dia cintakan kebersihan" (HR al-Bazzar)

6. Merokok dapat menyakiti orang yang bersebelahan atau berhampiran
dengannya. Sabda Rasulullah s.a.w.:
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan dan akhirat, janganlah menyakiti
jirannya." (HR Bukhari & Muslim)

2. Makruh
Para ulamak yang berpendapat bahawa rokok itu makruh adalah dengan beberapa
alasan, antaranya ialah:
1. Merokok memudaratkan kesihatan, lebih-lebih lagi jika ia dihisap dengan
banyak. Manakala yang menghisap sedikit, jika dihimpun-himpun akan menjadi
banyak juga.
2. Mengurangkan harta, sekalipun tidak sampai ke peringkat membazir.
Padahal, jika duit itu digunakan untuk perkara-perkara yang bermafaat adalah
lebih baik lagi.
3. Bau dan asap rokok yang tidak enak boleh menganggu dan menyakiti orang
lain. Sama seperti orang yang memakan bawang mentah, petai, jering dsbnya.
4. Masyarakat memandang rendah orang yang menghisap rokok.
5. Melalaikan seseorang dari mengerjakan ibadah secara sempurna.
6. Orang yang ketagihan rokok, fikirannya menjadi tidak keruan apabila tidak
dapat merokok dalam jangka waktu tertentu.

Syeikh Abu Sahal Muhamad bin al-Wai’z al-Hanafi mengatakan bahawa kemakruhan
merokok disabitkan dengan dalil yang pasti (qath’I), sedangakan keharamannya
disabitkan dengan dalil yang zhanni (tidak pasti).

3. Boleh
Semuanya itu pada asalnya adalah halal. Sedikitpun tidak haram. TETAPI…Ia
akan bertukar menjadi haram seandainya:

a. Ada dalil yang mengharamkannya. Seperti daging babi, asalnya adalah
halal, tetapi sebab ada ayat al-Quran yang mengharamkannya, maka ia bertukar
menjadi haram. Jadi, babi itu haram dimakan bukan sebab dirinya itu haram,
tetapi sebab al-Quran mengharamkannya.

b. Di bawah satu dalil atau kaedah umum yang membawa kepada hukum haram.
Seperti, ada ayat al-Quran yang secara umum melarang membunuh jiwa. Jadi,
kalau kita memakan racun yang boleh membawa maut, maka haram hukumnya. Asal
racun itu adalah halal, tetapi oleh kerana ayat suatu ayat umum yang
melarang membunuh jiwa, maka racun itu bertukar menjadi haram dimakan.

c. Diqiyaskan dengan kepada sesuatu yang haram, yang illahnya bersekutu pada
keduanya. Contohnya, dadah. Mana ada di dalam al-Quran yang menyatakan
secara jelas tentang haramnya dadah. Tetapi, ia diqiyaskan dengan khamar
yang secara jelas diharamkan oleh al-Quran. Khamar diharamkan kerana
memabukkan. Kerana memabukkan itulah yang disebutkan sebagai illah (penyebab
hukum berlaku). Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahawa setiap perkara yang
ada illah itu adalah haram hukumnya. Dadah, ada atau tidak illah tersebut
(memabukkan)? Sudah tentu ada! Maka dadah juga dihukumkan haram seperti
arak.

Dalil yang digunakan untuk mengharamkan rokok dilalahnya (petunjuk hukum)
bersifat zhanni (tidak pasti). Perkataan keji di dalam ayat yang diberi –
adalah tidak tepat jika memasukkan asap rokok ke dalam sebahagian dari
maksud `keji’ yang dikehendakki oleh al-Quran. Begitu juga dengan membunuh
jiwa. Ia tidaklah secara yakin berlaku kepada semua perokok dan dalam semua
keadaan. Mengenai kemudaratan merokok pula, tidaklah semua yang memudaratkan
itu haram hukumnya. Ada mudarat yang tidak haram. Kemudaratan adalah sesuatu
yang besifat nisbi – ada yang haram dan ada yang makruh. Tentang hujah
mengatakan ia menyakitkan/mengganggu, sama seperti memudaratkan. Tidak
semuanya haram, ada juga menyakitkan itu hanya makruh sahaja. Samalah halnya
dengan hujah lain yang diketengahkan, yaitu: kebersihan dan pembaziran.
Tidak semuanya haram, kerana di sana ada yang makruh sahaja hukumnya.

Komentar :
Mengingat mudharatnya yang sangat jelas, nampaknya pendapat 1 dan 2, lebih
hati-hati

Tarjih

1. Dr. Yusof al-Qardhawi lebih cenderung kepada hukum haram merokok..
2. Para ulamak Hijaz juga cenderung kepada hukum haram merokok.
3. Syeikh Mahmud Syaltut cenderung kepada hukum haram merokok.
4. Syeikh Abu Sahal Muhamad bin al-Wa’izh al-Hanafi condong kepada hukum makruh.
5. Syeikh Abdul Ghani al-Nabilisi mengatakan boleh
6. Syeikh Athiyah Saqr condong kepada pendapat yang memperincikan hukum merokok.

Hukum ber-PACARAN HARAM kah ???





Setiap saya jalan-jalan yang saya lihat begitu banyak muda-mudi yang sedang ber-PACARAN. Hal ini membuat saya ingin merasakan rasanya ber-PACARAN. Tapi hal ini juga membuat saya bertanya-tanya tentang PACARAN itu :

* Apa sih hukum ber-PACARAN ?

* Apa gunanya ber-PACARAN ?

* Apakah Nabi Muhammad SAW pernah ber-PACARAN ?

Berikut Jawabannya :

* Apa sih Hukum Berpacaran ?

Hukum Berpacaran itu Haram , karena merupakan perbuatan yang Mendekati Zina,
Sebagaimana Firman Allah SWT :

"Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra' : 32)

Allah telah melarang hamba-Nya untuk mendekati perzinaan, karena zina
itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. Maka
segala hal yang bisa mengantarkan kepada bentuk perzinaan telah
diHARAMkan pula oleh Allah.

Sedangkan PACARAN adalah sebesar-besar
perkara yang bisa mengantarkan ke pintu perzinaan !!! Data dan realita
telah membuktikan bahwa orang yang berpacaran pasti melakukan hal-hal seperti :

. Bergandengan tangan,
. saling memandang,
. Berpelukan
. Dan lain sebagainya yang sudah pasti anda ketahui apa yang orang berpacaran.

Lalu bagaimana hukum perabuatan yang mereka lakukan itu ?
Di dalam kitab Dzamm ul-Hawa, Ibnul Jauzi menyebutkan bahwa Abu
Hurairah r.a. dan Ibn Abbas r.a., keduanya berkata, Rasulullah saw.
Berkhotbah,

* Barang siapa yang memiliki kesempatan untuk menggauli seorang wanita
atau budak wanita lantas dia melakukannya, maka Allah akan
mengharamkan surga untuknya dan akan memasukkan dia ke dalam neraka.

* Barang siapa yang memandang seorang wanita (yang tidak halal)
baginya, maka Allah akan memenuhi kedua matanya dengan api dan
menyuruhnya untuk masuk ke dalam neraka.

* Barang siapa yang berjabat tangan dengan seorang wanita (yang) haram
(baginya) maka di hari kiamat dia akan datang dalam keadaan dibelenggu
tangannya di atas leher, kemudian diperintahkan untuk masuk ke dalam
neraka.

* Barang siapa yang bersenda gurau dengan seorang wanita, maka dia
akan ditahan selama seribu tahun untuk setiap kata yang diucapkan di
dunia. Sedangkan setiap wanita yang menuruti (kemauan) lelaki (yang)
haram (untuknya), sehingga lelaki itu terus membarengi dirinya,
mencium, bergaul, menggoda, dan bersetubuh dengannya, maka wanita itu
juga mendapatkan dosa seperti yang diterima oleh lelaki tersebut."

Jadi dapat disimpulkan bahwa BerPACARAN itu HARAM .

* Apa sih Gunanya Berpacaran ?

Banyak orang yang mengatakan bahwa PACARAN itu untuk mengenal Pasangannya atau Pengenalan sebelum menikah .
Tapi Faktanya , banyak yang sudah menikah dan sebelumnya telah ber-PACARAN sama sekali belum mengenal Pasangannya .
Bahkan ada pasangan yang sudah menikah dan sebelumnya lama ber-PACARAN bertahun-tahun akhirnya BERCERAI karena sudah bosan dengan pasangannya itu .
Jadi Pacaran bukanlah sarana pengenalan sebelum menikah , tapi merupakan alat untuk memuaskan hawa nafsu dua insan yang sedang di Mabuk Asmara .

* Apakah Nabi Muhammad SAW pernah ber-Pacaran ?

Tidak ada hadis atau Riwayat yang menyebutkan Rasulullah pernah berpacaran atau tidak . Namun dibawah ini dipaparkan mengenai bagaimana berlangsungnya proses yang menjadikan
Khadijah-Muhammad siap menikah:

1. TA'ARUF PASIF:

Khadijah mulai
naksir Muhammad lantaran mendengar kabar mengenai kemuliaan akhlak
beliau. Saat itu, masyarakat Makkah sedang ramai membicarakan Muhammad
bin Abdullah, seorang pemuda yang bisa menjaga kejujuran dan keluhuran
hati, sementara para pemuda pada umumnya suka berfoya-foya. Khadijah
naksir itu bukan lantaran ketampanan atau pun kekayaannya. Malah, saat
itu Muhammad saw. merupakan pemuda yang miskin.

2. TA'ARUF AKTIF:

Khadijah menyaksikan sendiri kemuliaan akhlak Muhammad melalui
perbincangan dalam tatap muka langsung. Pada mulanya, ketertarikan
Khadijah kepada Muhammad bukanlah dalam rangka kepentingan asmara,
melainkan bisnis. Kita tahu, Khadijah ialah seorang pengusaha kaya.
Lantas, Khadijah pun memanggil Muhammad dan mengajaknya
berbincang-bincang mengenai perdagangan. Dengan perbincangan seperti
ini, Khadijah bisa mulai mengecek apakah benar bahwa Muhammad
berakhlak mulia.

3. TANAZHUR (TA'ARUF INTERAKTIF):

Khadijah dan Muhammad menjalin kerja
sama pengembangan karir. Melalui perbincangan tersebut tadi, Khadijah
menganggap bahwa Muhammad adalah sosok yang ia butuhkan untuk
berdagang ke negeri Syam. Muhammad pun menerima tugas itu dengan
senang hati. Dengan interaksi seperti ini, Khadijah dapat me-recheck
atau melakukan pengujian terhadap Muhammad sebelum benar-benar yakin
bahwa Muhammad memang berakhlak mulia.

4. TANAZHUR LANGSUNG: Khadijah mengalami sendiri indahnya menjalin
kebersamaan dengan Muhammad yang berakhlak mulia.Sepulangnya Muhammad
saw. dari negeri Syam, Khadijah menerima laporan langsung dari beliau
mengenai penunaian tugas berdagang tersebut tadi. Khadijah sangat
gembira dan terlihat antusias sekali menyimak laporan tersebut. Secara
demikian, tumbuhlah rasa cintanya kepada beliau. Dari hari ke hari,
cintanya semakin mendalam.

5. TANAZHUR BERJARING:

Khadijah memanfaatkan jaringan (network)-nya
untuk memperlancar interaksinya dengan Muhammad. Maisarah ialah orang
kepercayaan Khadijah yang menyertai Muhammad berdagang ke Syam. Ia pun
menceritakan pengalaman-pengalaman yang ditemuinya selama perjalanan.
Laporan-laporannya mengenai kemuliaan Muhammad menjadikan Khadijah
semakin berhasrat untuk menjadi istri beliau.

6. TANAZHUR BERMEDIA:

Khadijah mengerahkan "agen cinta" untuk
memperlancar hubungannya dengan Muhammad. Dalam tradisi Arab ketika
itu, bila seorang perempuan kaya mendatangi seorang pemuda untuk
meminta menikahinya, maka itu dipandang memalukan. Untuk
menyiasatinya, Khadijah pun mengutus Nafisah, seorang kepercayaannya
lainnya, untuk membujuk Muhammad supaya mau melamar dirinya.

7. KHITBAH:

Muhammad melamar Khadijah untuk menjadi istri beliau.Di
depan keluarga Khadijah, Muhammad saw. melamarnya. Maharnya 20 ekor
unta. Lamaran pun diterima. Pernikahan itu sendiri dilaksanakan pada
waktu 2 bulan 15 hari setelah Muhammad datang dari Syam. Usia Muhammad
saat itu 25 tahun, sedangkan Khadijah 40 tahun.
Wallaahu a'lam.
Cemburu

Kuraih pena di meja
Kutulis namamu
Hanya namamu yang bisa kutulis
Karena aku sangat mencintaimu

Tapi mengapa siang tadi
Ku melihatmu bersama yang lain
Aku marah
karena aku cemburu
Tapi aku tidak mau kau tahu
karena aku tidak mau melukaimu

Aku hanya ingin tanya
Siapa dia yang bersamamu
Dia telah membuatku tidak bisa tidur
karena aku penasaran
Surat dari sahabat

Kuhirup segarnya pagi
Terasa sejuk di dadaku
Pak pos datang menyapaku
Membawa sepucuk surat tuk ku
Kubuka amplop wangi
Kulihat kalimat menyapaku
Dan kubaca bait demi bait
Membawaku pada sahabatku
Surat melepas rinduku
Rinduku semakin terlepas
Kubalas surat itu
Dengan kata-kata rinduku

Arti Persahabatan

Bagiku arti persahabatan adalah teman bermain dan bergembira. Aku juga sering berdebat saat berbeda pendapat. Anehnya, semakin besar perbedaan itu, aku semakin suka. Aku belajar banyak hal. Tapi ada suatu kisah yang membuat aku berpendapat berbeda tentang arti persahabatan. Saat itu, papa mamaku berlibur ke Bali dan aku sendirian menjaga rumah...

“Hahahahaha!” aku tertawa sambil membaca.

Beni! Katanya mau cari referensi tugas kimia, malah baca komik. Ini aku menemukan buku dari rak sebelah, mau pinjam atau tidak? Kamu bawa kartu kan? Pokoknya besok kamis, semua tugas kelompok pasti selesai. Asal kita kerjakan malam ini. Yuhuuuu... setelah itu bebas tugas. PlayStation!” jelas Judi dengan nada nyaring.

Judi orang yang simpel, punya banyak akal, tapi banyak juga yang gagal, hehehe.. Dari kelas 1 SMA sampai sekarang duduk di kelas 2 - aku sering sekelompok, beda lagi kalau masalah bermain PlayStation – Judi jagoannya. Rasanya seperti dia sudah tau apa yang bakal terjadi di permainan itu. Tapi entah kenapa, sekalipun sebenarnya aku kurang suka main PlayStation, gara-gara Judi, aku jadi ikut-ikutan suka main game.

Sahabatku yang kedua adalah Bang Jon, nama sebenarnya Jonathan. Bang Jon pemberani, badannya besar karena sehari bisa makan lima sampai enam kali. Sebentar lagi dia pasti datang - nah, sudah kuduga dia datang kesini.

“Kamu gak malu pakai kacamata hitam itu?” Tanyaku pada Bang Jon yang baru masuk ke perpustakaan. Sudah empat hari ini dia sakit mata, tapi tadi pagi rasanya dia sudah sembuh. Tapi kacamata hitamnya masih dipakai. Aku heran, orang ini benar-benar kelewat pede. Aku semakin merasa unik dikelilingi dua sahabat yang over dosis pada berbagai hal.

Kami pulang bersama berjalan kaki, rumah kami dekat dengan sekolah, Bang Jon dan Judi juga teman satu komplek perumahan. Saat pulang dari sekolah terjadi sesuatu.

Kataku dalam hati sambil lihat dari kejauhan “( Eh, itu... )”.
“Aku sangat kenal dengan rumahku sendiri...” aku mulai ketakutan saat seseorang asing bermobil terlihat masuk rumahku diam-diam. Karena semakin ketakutannya, aku tidak berani pulang kerumah.
“Ohh iya itu!” Judi dan Bang Jon setuju dengan ku. Judi melihatku seksama, ia tahu kalau aku takut berkelahi. Aku melihat Judi seperti sedang berpikir tentangku dan merencanakan sesuatu.
“Oke, Beni – kamu pergi segera beritahu satpam sekarang, Aku dan Bang Jon akan pergoki mereka lewat depan dan teriak .. maling... pasti tetangga keluar semua” bisikan Judi terdengar membuatku semakin ketakutan tak berbentuk.

Karena semakin ketakutan, terasa seperti sesak sekali bernafas, tidak bisa terucapkan kata apapun dari mulut. “...Beni, ayo...satpam” Judi membisiku sekali lagi.

Aku segera lari ke pos satpam yang ada diujung jalan dekat gapura - tidak terpikirkan lagi dengan apa yang terjadi dengan dua sahabatku. Pak Satpam panik mendengar ceritaku – ia segera memberitahu petugas lainnya untuk segera datang menangkap maling dirumahku. Aku kembali kerumah dibonceng petugas dengan motornya. Sekitar 4 menit lamanya saat aku pergi ke pos satpam dan kembali ke rumahku.

“Ya Tuhan!” kaget sekali melihat seorang petugas satpam lain yang datang lebih awal dari pada aku saat itu sedang mengolesi tisu ke hidung Bang Jon yang berdarah. Terlihat juga tangan Judi yang luka seperti kena pukul. Satpam langsung menelpon polisi akibat kasus pencurian ini.

“Jangan kawatir... hehehe... Kita bertiga berhasil menggagalkan mereka. Tadi saat kami teriak maling! Ternyata tidak ada tetangga yang keluar rumah. Alhasil, maling itu terbirit-birit keluar dan berpas-pasan dengan ku. Ya akhirnya kena pukul deh... Judi juga kena serempet mobil mereka yang terburu-buru pergi” jawab Bang Jon dengan tenang dan pedenya.
Kemudian Judi membalas perkataan Bang Jon “Rumahmu aman - kita memergoki mereka saat awal-awal, jadi tidak sempat ambil barang rumahmu.”

Singkat cerita, aku mengobati mereka berdua. Mama Judi dan Ban Jon datang kerumahku dan kami menjelaskan apa yang tadi terjadi. Anehnya, peristiwa adanya maling ini seperti tidak pernah terjadi.
“Hahahahaha... “ Judi malah tertawa dan melanjutkan bercerita tentang tokoh kesayangannya saat main PlayStation. Sedangkan Bang Jon bercerita kalau dia masih sempat-sempatnya menyelamatkan kacamata hitamnya sesaat sebelum hidungnya kena pukul. Bagaimana caranya? aku juga kurang paham. Bang Jon kurang jelas saat bercerita pengalamannya itu.

“( Hahahahaha... )” Aku tertawa dalam hati karena mereka berdua memberikan pelajaran berarti bagiku. Aku tidak mungkin menangisi mereka, malu dong sama Bang Jon dan Judi. Tapi ada pelajaran yang kupetik dari dua sahabatku ini.

Arti persahabatan bukan cuma teman bermain dan bersenang-senang. Mereka lebih mengerti ketakutan dan kelemahan diriku. Judi dan Bang Jon adalah sahabat terbaikku. Pikirku, tidak ada orang rela mengorbankan nyawanya jika bukan untuk sahabatnya ( Judi dan Bang Jon salah satunya ).

Cerpen Cinta Remaja: "Seharusnya Kau Pergi"

“Aku nggak tau, maunya kamu itu apa. Udah jelas-jelas Fery itu suka banget sama kamu, sayang dan perhatian. Kenapa sich dia kamu putusin,” tanya Jeni yang nggak habis pikir tentang kelakuan Ega.

“Aku nggak suka sama dia,” jawab Ega lantang
“Kalau kamu nggak suka, kenapa kamu terima dari awal, waktu dia nembak kamu?”
“Yach, aku kan nggak tau sikap dan sifat dia kayak itu. Ternyata udah dijalanin, aku rasa aku nggak cocok aja sama dia”.
“Tapi kan kalian baru sebulan jalan bareng. Kamu butuh waktu Ga, agar kamu tau banyak soal Fery”.
“Duh..... Jen. Waktu sebulan itu cukup lama. Mau berapa lama lagi sich? Lagian aku udah bosan sama dia”.

“Kamu nggak boleh gitu Ga. Fery itu orangnya baik. Salah apa sich dia sama kamu. Pokoknya aku nggak setuju kamu putus sama dia”.
“Lho ... koq jadinya kamu yang sewot. Ya udah, kamu aja yang pacaran sama dia. Atau jangan-jangan kamu tu naksir ya sama Fery, makanya ngebelain dia”.
“Bukan gitu Ga!”
“Lantas?”
“Aku nggak mau kamu kena batunya. Aku ini sahabat kamu. Aku nggak ingin terjadi apa-apa sama kamu”.


“Duh......perhatiannya. Tenang aja Jen, nggak akan terjadi apa-apa sama aku”.
“Iya, aku percaya, Ga. Sejak Irgi pergi dari kamu, kamu tu banyak berubah. Ega yang dulu nggak pernah nyakitin perasaan orang lain, Ega yang selalu setia, Ega yang punta warna hidup”.

“Ach ..... sudah Jen, semua itu masa lalu. Lupakan aja Ega yang dulu meskipun sikap aku udah berubah. Dan aku rasa soal Irgi nggak usah dibahas dech”.
“Tapi Irgi kan yang buat kamu jadi seperti ini Ga. Aku kasian sama kamu”.
“Kamu nggak perlu kasiani aku, aku nggak papa Jen”.
“Kamu nggak perlu bohong Ga. Kamu tu menderita karena orang yang paling kamu sayangi ningalin kamu tanpa membuat keputusan apapun. Aku kenal baik sama kamu Ga. Aku ingin kamu lupain Irgi”.

Ega terdiam. Sejurus diresapinya kata-kata Jeni barusan. Jeni memang benar, Ega harus membuang jauh-jauh masa lalu dan membuka kehidupan untuk kebahagiaan. Irwan, Doni, Jay, Boy, Tomi dan Fery salah apa mereka?
Tanpa diduga oleh Jeni, Ega memeluknya dengan erat. Gadis itu menangis di pelukan sahabatnya.

“Tapi aku nggak bisa Jen. Aku nggak bisa lupain Irgi. Aku cinta mati sama dia,” ujar Ega disela isaknya.
“Ss ....sst, kamu pasti bisa. Ingat Ega, cinta sejati itu adalah cinta kepada Tuhan. Kamu coba ya .....”.

Ega nuruti anjuran Jeni untuk menerima Fery kembali. Memang dia sayang banget sama Ega. Ega berharap keputusan yang diambilnya kali ini bukan merupakan kesalahan seperti yang dilakukannya saat dia menerima Irgi.

Biarpun Fery udah begitu baiknya, Ega tetap aja belum bisa menerima Fery sepenuhnya menjadi bagian dari kehidupannya. Menurutnya, posisi Irgi belum bisa digantikan oleh siapapun termasuk Fery. Fery ngajak Ega ke sebuah cafe. Suasana cafe yang cukup romantis pas benar pilihan Fery untuk mengungkapkan semua perasaannya ke Ega.
“Ga, aku nggak tau dan entah apalagi yang bisa aku lakukan untuk yakini kamu, kalau aku benar-benar serius sama kamu. Aku ngerti kok, kalau hati kamu bukan untuk aku. Aku nggak bisa mengantikan posisi Irgi di hati kamu”.
“Irgi...? Kok kamu tau?”

“Jeni udah cerita banyak tentang kamu. Maaf, mungkin aku terlalu lancang tau soal kamu. Tapi ini aku lakukan karena aku bingung dengan sikap kamu. Kita sudah hampir dua bulan pacaran, tapi nggak seperti orang pacaran lazimnya. Aku sadar Ga, aku nggak akan bisa bahagiakan kamu”.

Fery menarik napas dalam-dalam. “Aku nggak peduli perasaan kamu ke aku seperti apa, tapi kamu harus tau aku benar-benar sayang sama kamu, aku cinta sama kamu, Ga.
Streett....!! tanpa diduga jus tomat Ega tumpah, sehingga membasahi jeans yang dikenakan Ega.

“Kok bisa gini Ga? Kamu sich melamun aja,” kata Fery sembari membersihkan celana Ega dengan tissue. Ega membiarkan Fery melakukan itu. Nggak biasanya dia seperti itu.
“Dah selesai,” kata Fery.
Ega kaget. Berarti dari tadi Fery membersihkan celananya, Ega terus melamun.
“Thanks ya Fer. Duh .. jadi nggak enak nich”.
“Nggak apa-apa Ga”.

“Aku ke toilet sebentar ya Fer”.
Ega ke toilet yang berada di sebelah kanan pintu keluar.
“Oh Tuhan...., kenapa aku selalu deg-degan terus bila dekat sama Fery, padahal sebelaumnya nggak gitu. Dia baik banget, aku nggak tega kalau nyakitin dia. Mungkin Jeni benar, aku harus menerima Fery jadi soulmateku, dan aku akan berusaha belajar mencintainya,” pikir Ega dalam hati.
Pas mau masuk ke toilet, tiba-tiba mata Ega terbentur dengan sosok yang nggak asing lagi buatnya.
“Irgi ....?”
“Ega......kenapa ada di sini?”
“Kamu sendiri? Aku lagi makan bareng sama teman”.
“Dengan siapa kemari? Dengan pacar kamu?”
Bussyet Irgi ngeledek atau serius.
“Nggak, teman.”
“Kamu masih sendiri Ga?”
“He eh”.
“Sama donk kalau gitu”.
“Kenapa ya aku nggak ngerasain hal yang sama pada Irgi seperti yang aku rasakan waktu dengan Fery,” pikirku
“Berarti aku bisa donk jalan lagi sama kamu,” tanya Irgi.
Ega bingung dengan pertanyaan Irgi barusan.
“Boleh”.
“Ga, aku cabut dulu, teman-teman nunggu tuh...”.

***

“Jen, gimana nich? Ntar malam Irgi ngajak aku kencan.”
“Kencan apaan?”
“Jen, aku bingung banget. Tau nggak, dia ngajak aku balikan”.
“Nggak bisa Ga. Aku nggak setuju”.
“Tapi aku masih sayang sama dia. Dia nggak berubah Jen. Lagian kami kan belum putus”.
“Kamu tu gila ya Ga. Irgi tu udah ninggalin kamu, terus sekerang dia ngajakin kamu pacaran lagi. Kamu tu jangan bego Ga”.
“Tapi aku senang kalau bisa jalan sama dia lagi. Masalahnya Fery, Jen. Gimana Fery?”
“Aku nggak bisa bantu kamu soal ini. Aku nggak ikut dalam perbuatan konyol kamu”.
“Ya udahlah, Jen”.
Jeni ninggalin Ega. Sementara Ega masa bodoh dengan omongan Jeni.
Malamnya Irgi menjemput Ega. Irgi membawa Ega ke tempat yang nggak kalah romantisnya dengan waktu Fery ngajak Ega.
“Ga, aku minta maaf”.

“Soal apa?”
“Aku tau, mungkin permintaan maaf aku ini nggak cukup buat nebus kesalahan aku sama kamu. Aku ninggalin kamu gitu aja,” hati-hati Irgi melanjutkan kata-katanya.
“Waktu itu aku nggak tega mutusin kamu, makanya aku pergi ninggalin kamu”.
Ega terdiam, kegetiran menyelimuti perasaannya. Luka lamanya tertoreh kembali oleh perkataan Irgi yang mengingatkannya pada penderitaan yang ia rasakan sepeninggalan Irgi darinya.

“Ga, maafin aku. Sebenarnya waktu kita masih pacaran dulu, aku udah menjalin hubungan dengan cewek lain, namanya Nela. Aku membandingkan kamu dengan Nela, dengan tujuan ingin mencari yang terbaik diantara kalian berdua. Dengan Nela aku mendapatkan sesuatu yang nggak aku dapat dari kamu. Makanya aku putuskan bahwa Nela adalah pilihan hatiku”.
Air mata yang indah ditahan Ega dari tadi nggak bisa lagi diajak kompromi, kini bergulir di kedua pipinya.

“Aku pergi dari kehidupan kamu dengan harapan aku bisa bahagia dengan Nela. Tapi kenyataannya lain, Nela nggak cuma milik aku, dia juga milik cowok-cowok lain. Sejak aku tau Nela seperti itu, aku putus sama dia, dan setelah itu aku kesepian. Waktu itu aku sempat berpikir untuk kembali sama kamu, tapi aku takut kamu nggak mau menerima aku. Akhirnya kita bertemu di cafe itu. Waktu itu semangat dan keberanianku muncul, karena aku yakin dari tatapan mata kamu, masih ada cinta buat aku,” kata Irgi.
Ega mengatur napas. Tampaknya sulit untuk bicara, karena isakan tangis.

“Aku nggak bisa, Ir”.
“Kenapa?” Irgi terkejut dengan ucapan Ega yang nggak pernah dia duga.
“Aku ingin mencari kebahagiaan seperti halnya kamu. Dan aku rasa kebahagiaan itu nggak aku dapatkan dari kamu, tapi dari orang lain.”
“Siapa orang itu, Ga”.
“Kamu nggak perlu tau siapa dia”.
“Tapi aku yakin, Ga, kamu hanya cinta sama aku.”
“Kamu benar, Ir. Aku memang sangat cinta sama kamu, dan aku sulit untuk ngelupain kamu, tetapi bukan berarti aku nggak bisa melupakan kamu.”
“Tapi gimana dengan aku, Ga. Kamu harus mikirin aku donk!”
“Waktu kamu ninggalin aku, kamu pernah mikir nggak dengan perasaan aku. Nggak pernah kan, Ir?”
“Tapi ....”
“Ir, serbaiknya kamu lupain semua tentang kita. Itu semua masa lalu, dan aku rasa nggak seharusnya kamu ada di sini, aku nggak mengharapkan kehadiran kamu. Pergilah Ir, kamu harus mencari cinta kamu, karena cinta kamu bukan aku.
***
“Hei .....ngelamun terus. Tuh Fery nungguin di bawah, Ga. Kayaknya dia ada sesuatu untuk kamu,” Jeni mengejutkan Ega, sehingga lamunannya berhamburan entah kemana.
“Apa....?”
“Nggak tau. Lihat aja sendiri”.
“Apaan nich Fer?”
“Ntar aja dibuka”.
“Makasih ya”.
Seharian Ega berduaan sama Fery ngerayaan ultahnya Ega yang ke 21. Ega mulai suka sama Fery. Ega nggak sia-sia belajar mencintai dia, karena sekarang Ega memang cinta sama dia.
“Oh ya, Ga, handphone kamu ketinggalan. Tadi aku lihat ada satu missed call dan satu message. Coba lihat”.
Ega meraih handphone di tempat tidurnya. Satu nomor baru, ada satu pesan lagi.
“Selamat Ulang Tahun Ega,” tulis Irgi di handphone itu.

Rina Eriska S
Perawat Puskesmas Lubuk Dalam, Kec Lubuk Dalam, Kab Bengkalis.
Cerpen Cinta Pertama
-------------------------
Judul: First Love Never Die (Kisah Guruku)

Cerpen Cinta Pertama
Embun pagi masih merayapi batang daun yang hijau, matahari bersembunyi di balik awan. Namun aku sudah berdiri menatap langit yang masih putih. Hari ini terasa aneh bagiku, biasanya saat ini aku masih terlelap di atas kasur. Tapi karena mata tak bisa terpejam, memaksaku untuk mencari udara segar, menghilangkan rasa gelisah yang selalu menderaku.


Aku gelisah karena rindu. Rindu akan rumah, rindu pada keluarga di kampung, terutama rindu padanya. Aku kuliah di kota dan meninggalkan mereka di sana. Ingin sekali aku berjumpa dengannya. Dia yang telah mengisi relung hatiku selama tujuh tahun.

Di bawah pohon depan kost aku duduk santai sambil menikmati cuaca dingin di pagi hari. Di mana orang-orang masih enggan melepas mimpi indah, apalagi ini ‘kan baru pukul empat, mana ada yang terjaga sepertiku.
Dengan ditemani cappuccino hangat aku terhanyut dalam khayalan yang berisi kenanganku bersamanya. Orang yang pertama kali singgah di hatiku dan mungkin akan menjadi yang terakhir. Dia dua tahun lebih tua dariku. Kami bertemu saat aku masih duduk di bangku SMP. Kami selalu pulang bareng karena rumah kami berdekatan. Awalnya aku tak ada rasa dengannya, tapi karena kami sering berjumpa di rumah maupun di sekolah membuat rasa ini muncul. Kedekatan kami pun juga karena ayahnya adalah orang bawahan ayahku.

Waktu itu aku masuk ke SMA yang berbeda dengannya, namun setelah tiga bulan, aku tak betah. Kemudian ayahku menyuruh memasukkanku ke sekolah yang sama dengannya. Ia menjadi senang karena kami bisa satu sekolah lagi. Dan kami pun menjadi tambah dekat. Lalu lama-kelamaan hubunganku ini diketahui oleh ayahku. Dia sangat marah. Memang ayah tidak setuju kalau sampai aku menyukainya. Ketika mendengar kabar dari sekolah bahwa kami sering berduaan, ayah lalu menyuruh orang bayaran untuk memberi pelajaran padanya. Tapi hal itu tak membuat ia berhenti menemuiku. Kami pun bertemu secara diam-diam.

Suara gema adzan membawaku kembali ke alam nyata.
Huuh… Aku ingin sekali bertemu dengannya. Tapi kenapa ia tidak datang, padahal ia sudah janji akan datang Sabtu kemarin. Apa yang terjadi dengannya?

***

“Lyza… Lyza!” aku mendengar orang memanggilku.
Yola…ada apa?” ternyata cewek tambun yang se-kost denganku datang dengan nafas terengah-engah.
“Lyz…eng…itu aku mau bilang..itu…Ibumu sakit!”
“Apa? Masak iya, tahu dari mana?” aku langsung terkejut mendengar Ibuku sakit.
“Dari kampung, ada yang menelponku. Ng…kita ke kampung sekarang!” perintahnya.
“Aneh, kok gak ada yang beritahu aku?”
“Udahlah, pokoknya kita ke kampung sekarang.” Tanpa menunggu jawabanku, Yola langsung menarikku pulang. Lalu kami pun bergegas ke kampung.

***

Setibanya di kampung, aku merasakan suatu keganjilan di rumah pacarku. Kenapa berdiri sebuah tenda biru? Kebetulan aku dan Yola lewat depan rumah pacarku dan melihatnya di depan teras. Sewaktu ia melihatku, ia langsung lari masuk ke dalam rumah. Hatiku bertanya-tanya kenapa ia aneh begitu.
Sebelum tiba di rumah aku bertemu dengan Ibu pacarku di jalan. Aku pun langsung bertanya padanya, ada acara apa di rumahnya. Ibunya langsung menceritakan semuanya dan tanpa disadari aku menangis. Tiba-tiba pacarku datang dari arah belakang. Dia meminta maaf kepadaku, dia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Dia juga bilang kalau ia sangat mencintaiku. Kemudian di depan kedua orang tuanya kami berpelukan dan sama-sama menangisi akhir dari kisah kami.

Sesampainya di rumah aku langsung marah-marah tak karuan. Kedua orang-tuaku heran melihatku bertingkah aneh seperti itu. Yola lalu memberitahu mereka kejadian yang memang sudah ia ketahui sebelumnya. Orang-tuaku pun menasehatiku untuk mencari pasangan yang lebih sepadan dan lebih setia. Aku sangat tidak bisa menerima keputusannya itu.

Aku kembali lagi ke kota setelah mengetahui ternyata Ibuku baik-baik saja. Semenjak itu aku menjadi bertambah aneh, emosiku sering tak terkendali, setiap melihat sesuatu yang tajam, durian misalnya, ingin sekali kutancapkan ke kepalaku. Teman-temanku pun merasa risih atas sikapku, karena setiap teman laki-laki mereka ke kost aku selalu memarah-marahi mereka tanpa sebab. Pernah teman-temanku mengikatku dengan selimut di kursi karna aku mengamuk dan ingin bunuh diri.

Suatu ketika ada seorang pria yang bekerja di rumah sakit jiwa di sekitar kost, dia teman dari salah satu temanku. Dia melihatku membentak-bentak temanku tanpa alasan, sikapku itu sudah dimaklumi teman-temanku yang lain. Dan ketika aku membanting pintu, ia terkejut dan bertanya ada apa dengan gadis yang menarik perhatiannya.

Setelah mengetahui apa masalahku, ia pun menemuiku. Aku marah dengan kehadirannya yang tanpa izin. Lalu pria itu menyembur mukaku dengan air, dia kira aku kesurupan. Tapi ketika ia salah paham, lantas ia tertawa. Kemudian ia menarik tanganku, mengajakku duduk di teras. Tiba-tiba saja aku mengeluarkan semua masalah yang membebani hatiku dan aku menangis sejadi-jadinya di depan orang yang baru kukenal. Setelah selesai bercerita, ia menyuruhku mandi bersihkan diri lalu mengajakku makan bakso di sekitar situ. Entah mengapa kalau berada di sampingnya hatiku tenang sekali dan kehadirannya itu membuatku melupakan segala masalahku.

Seminggu kemudian di mana aku sudah kembali normal, aku mendapat kabar kalau mantan pacarku akan segera menikah.

“Lho, Lyza kok gak dapat undangannya,” tanyaku pada Yola.
“Dia gak mau ngasih tahu kamu, Lyz. Takutnya kamu ngedrop lagi.” Namun Randi, pria yang minggu lalu menenangkanku malah mengajakku ke sana.
“Gak ah mas, malas bolak-balik ke sana.”
“Kenapa, takut? Katanya gak ada rasa lagi.” Karena itu aku terpaksa pergi pada esoknya ke pesta pernikahannya Dicky.

***

Di pesta pernikahannya itu, aku sudah bisa membiasakan hatiku untuk melepasnya. Saat aku bersalaman dengannya, ia menangis. Lalu ia melihat mas Randi dan menyuruhnya untuk menjagaku serta jangan pernah menyakitiku. Sebenarnya aku masih sangat mencintainya. Tapi kami tidak ditakdirkan untuk bersama selamanya. Karena sesuatu yang membuatnya terpaksa menikah dengan orang yang tidak dicintainya sama sekali.

Ayahku-lah yang sangat tidak menyukai hubungan kami. Waktu kak Dicky tak bisa menemuiku pada hari Sabtu, ayah menjumpainya dan keluarganya tanpa sepengetahuanku. Ayah memaki-makinya dan memarahi ayahnya. Ayah mengatakan kalau mereka tak pantas. Ayah sangat menghargai statusnya yang lebih tinggi dari ayahnya. Karena sakit hati orangtuanya lalu mencarikan jodoh yang lain untuknya.

Aku pun mengerti keadaan yang harus kuterima. Dan untuk melupakannya ku serahkan kembali semua yang pernah ia berikan padaku termasuk puisi-puisinya. Itulah mengapa istrinya heran dan bertanya kepadaku hadiah apa yang telah kuberikan kepadanya sehingga istrinya tidak boleh membukanya. Lalu masalah itu kuselesaikan dengan segera. Kutemui ia lalu menyuruhnya untuk memperlihatkan hadiah dariku pada istrinya.

“Untuk apa disembunyikan, lihatkanlah hadiah itu pada istri kakak biar dia tenang, adek gak mau ada masalah lagi di antara kita.” Dengan berat hati ia perlihatkan sebuah kotak musik, kalung dan sebagainya pada istrinya.
Semenjak itu aku jarang bertemu dengannya, tapi kami masih berkomunikasi seperti biasa dalam jarak jauh, hingga sekarang.
Cerpen Cinta Remaja: Menunggu Keseriusan
--------------------------------------

Kia, sebenarnya aku sudah capek, kalo kita kayak gini terus, aku pengen kita berhenti ribut, musuhan dan bertengkar, kamu mau kan?”
“Heh, dengar ya Do, aku sebenarnya juga nggak pengen lagi ribut sama kamu, kamu kira aku juga nggak capek apa?”
“Iya ya, Kia, aku juga pengen bilang ke kamu sesuatu yang selama ini aku pendam, aku pengen ngomong serius sama kamu.”
“Ya udah, ngomong aja, apa?!!!”
“Kia sebenarnya, sejak pertama, sejak dulu sekali aku suka sama kamu, aku sayang sama kamu........”

“Haa .....?!!!! He-he ....he-he....”
“Kamu jangan ketawa, aku serius, dari dulu aku pendam perasaanku ini ke kamu, dan sekarang aku udah capek, makanya aku bilang aja ke kamu semuanya, kalo dari pertama kita kenal aku suka dan sayang sama kamu, tapi ..tapi... sebagai teman.
Apa-apaan sih si Dado ini, aku benar-benar benci sama dia. Beberapa detik yang lalu baru aja dia bilang kalo dia suka dan sayang sama aku, tapi kenapa sekarang dipertegasnya dengan kata-kata sebagai teman, aku jadi nggak bisa mengartikan dengan jelas, apa yang ada di ahti dia sebenarnya. Tapi mata Dado merah, dia seperti mau nangis, aku juga nggak tau harus jawab apa? Sepatah katapun nggak ada keluar dari mulutku.

Akhirnya aku ninggalin dia, dengan perasaan yang binggung dan masih bimbang, rasanya aku ingin mengungkapkan isi hatiku juga, tapi kenapa justru aku cuma bisa diam? Aneh banget? Andai aja Dado tau kalo aku juga punya perasaan yang sama ke dia, tapi kenapa akhirnya dia malah ngomong sebagai teman ya? Apa mungkin karena tadi aku meresponnya dengan ketawa, aduuuuh ....gimana ini? aku salah, andai aja tadi nggak ngetawain dia ......


Hari-hari pun berlalu, aku dan Dado nggak pernah teguran lagi. Selama ini walopun kami sering berantem, tapi satu yang nggak pernah kami lakukan, yaitu saling diam. Nah, sekarang udah hampir 2 minggu kami berdua nggak pernah ngomong lagi. Entah siapa yang mulai duluan. Yang jelas, aku dan Dado sampe sekarang nggak ada yang mengalah.

Siang ini, aku nggak menyangka melihat pemandangan yang membuat jantungku serasa mau copot. Di cafe itu saat jam istirahat aku melihat Dado lagi duduk berhadapan dengan seorang cewek. Dia bukan karyawan di tempat kami kerja. Aku baru pertama kali ini ngelihat dia. Dia cantik, dan kayaknya mereka lagi asik ngobrol sambil ketawa-ketawa. Aku merasa sakit banget, aku cemburu, patah hati, marah dan benci banget sama mereka. apalagi sama Dado, apa maksudnya kayak gini, baru dua minggu yang lalu dia bilang suka dan sayang sama aku, dan cepat banget dia langsung dekatin cewek lain.

Aku terus mencoba menghindari dari Dado, kadang entah Tuhan yang mungkin mengaturnya, aku dan dia selalu aja selisih jalan, sampe-sampe kadang kami malah tabrakan, dan akhirnya dengan spontan kami langsung menghindar. Aku sebenarnya udah capek banget kalo terus kayak gini terus. Entah kapan masalah ini bakal selesai. Sampai akhirnya, aku dengar berita yang membuat aku kaget. Dado sekarang jadian sama cewek yang waktu itu aku pernah aku liat di cafe. Awalnya aku nggak percaya dan mungkin hatiku nggak bisa terima. Cepat banget rasanya Dado membuang jauh perasaannya dulu buat aku. apa mungkin selama ini dia nggak tulus ke aku?

Beberapa bulan berlalu, aku masih merasa menyesal dengan kejadian yang dulu. aku masih sering merasa sakit kalo aku liat Dado dan pacarnya.

Tapi apa boleh buat, semua udah terjadi, penyesalan selalu pasti datangnya belakangan. Sekarang yang membuatku masih tetap mau satu kerja dengan Dado cuma masa depanku, aku harus mikirin masa depanku juga, aku nggak mau gara-gara cowok hidupku hancur. Walopun sebenarnya jauh di hati kecilku, aku emang udah hancur, sakit, perih dan segala macamnya aku rasakan. Tapi untuk menghibur diriku sendiri, aku juga berhasil membenci Dado sepenuh hatiku. Aku bisa menghilangkan penderitaanku dengan cara membencinya. Yang aku rasa semakin hari aku semakin benci Dado.

Suatu hari, waktu bangun pagi aku ngalamin sesuatu yang lain, dalam pikiranku terlintas wajah Dado. Tiba-tiba hatiku jadi lunak, perasaan benci, kesal, sakit, hilang perlahan-lahan. Rasanya pintu maaf buat Dado udah terbuka lebar, tapi aku nggak tau kenapa aku tiba-tiba jadi selembut ini. Aku yang biasanya keras hati dan keras kepala sekarang terasa lemah dan cengeng banget. Nggak kerasa air mataku jatuh begitu aja, aku menangis sejadi-jadinya, perasaan yang campur aduk bermain di hatiku. Aku mulai menerima Dado di hatiku, aku merasa aku harus memaafkan dia, aku harus ikhlaskan dia buat siapapun, karena yang terjadi selama ini sebenarnya aku nggak pernah rela dia bahagia dengan siapapun, makanya timbul rasa benci di hatiku sendiri yang seharusnya nggak boleh aku rasakan. Aku udah jahat dan berdosa. Maafkan aku Tuhan.

Di tempat kerja, entah kenapa Dado kayak mencoba lagi buat deketin aku. Apa dia merasakan hal yang sama denganku? Dia mulai menegurku, dan tentu aja aku nggak nyuekin dia lagi. Di wajah Dado kelihatan ada rasa heran dan kaget, waktu aku merespon dia. Dia mencoba tersenyum, dan aku pun membalas senyumannya dengan tulus. Bahagia banget rasanya bisa membuat orang senang. Dan emang bahagia juga rasanya bila nggak ada rasa benci dalam hati. Sekarang aku udah bisa ikhlas merelakan Dado dengan cewek itu, dia pasti sangat bahagia kan? Di dalam hati aku coba untuk meminta sama Dado, karena terus terang aku belum berani buat langsung ngomong sama dia. Waktu Dado lagi sendirian dan nggak tau lagi mikiran apa, diam-diam aku menatapnya, aku seolah-olah bertelepati dengan dia dan mengirimkan kata maaf ke telinganya. Aku berdoa, ya Tuhan dia dengarin aku.

Malamnya, waktu aku nunggu jemputanku pulang kerja. Rasanya jantungku mau copot waktu Dado datang tiba-tiba menghampiriku. Spontan mengambil dua tanganku.
“Kia, aku mau minta maaf. Kamu mau kan maafkan aku?”
“........ya.”

“Benar Kia? Kamu udah maafin aku? Sekarang berarti kita temanan lagi donk?”
“........ya, aku juga minta maaf Do.”

“Kia, aku senang banget, akhirnya kita bisa temanan lagi, kamu tau nggak? Udah dua bulan kita nggak teguran.Aku nggak percaya selama ini kamu tahan banget kayak gini, kamu benar-benar keras Kia.”

“Yee .... emang kamu apaan donk? Kalo nggak keras juga? Kamu juga tahan kan, kenapa baru sekarang kamu berani tegur aku lagi, coba?”

Akhirnya, beban yang selama ini aku tanggung terlepaskan juga. Emang waktu yang lumayan lama banget untuk punya musuh di dunia ini. Dua bulan, aku nggak pernah teguran sama Dado. Selama itu juga aku jadi cewek jahat, kasar yang sering nyakitin hati Dado. Nggak cuma Dado sih, teman-teman di sekitarku juga kena getahnya lantaran selama ini mereka juga memaksaku buat memaffkan Dado. Tapi toh, dua bulan itu aku keras banget, dan nggak ada yang bisa meruntuhkan aku kecuali perasaanku tadi pagi yang tiba-tiba aja muncul waktu aku bangun pagi. Emang aneh.

Yang masih bikin aku penasaran, gimana ya kabar Dado sama pacarnya? apa mereka masih pacaran, koq anehnya beberapa minggu terakhir ini Dado pun jarang banget jalan sama cewek itu lagi. Apa mereka udah putus? Aku pun nggak pernah dengarin gosip mereka. Dan tiba-tiba aku tertarik banget buat mengetahuinya.

“Cewek kamu mana Do, koq sekarang aku jarang banget liat kalian jalan bareng?”
“Oo.. Dwi? Kita udah putus. Udah sebulan ini nggak ada komunikasi.”

Jadi mana cewek itu Dwi, cewek yang dibilang teman-temanku mirip banget sama Dado. Dan sering banget digosipkan kalo mereka itu bakalan berjodoh karena wajahnya yang mirip. Waktu aku masih benci sama Dado, aku berpendapat, soal jodoh kan di tangan Tuhan, belum tentu mereka jodoh hanya karena wajahnya mirip. Tapi, aku penasaran kenapa sampe putus. Yang aku amati sih, hubungan mereka kayaknya baik-baik aja. Kayak membaca pikiranku, Dado langsung menjawabnya.

“Dwi bukan cewek yang nggak benar, Kia. Ternyata dia suka mainin perasaan cowok, selain itu dia juga matre. Dwi, juga suka bergaul dengan teman-teman cewek yang nggak benar, suka ngerokok, pergi dugem, aahhh .... segala macamlah. Yang jelas, kayaknya aku nggak pernah bisa mencintainya dari dulu sampe sekarang.”
“Maksud kamu?”

“Ya, dari pertama aku kenal Dwi, aku berusaha keras buat cinta sama dia, tapi kayaknya yang selama ini aku rasa nggak pernah tulus. Aku nggak benar-benar mencintai dia.”
“Trus ....?”

“Ya, trus, berarti selama ini aku udah membohongi dia, aku bohong dengan diriku sendiri, dan aku juga udah bohong sama kamu.”
“Maksud kamu? Apa hubungannya dengan aku?”
Dengan pura-pura bego’ aku terus bertanya ke Dado, dan ...
“Kia, aku masih suka dan sayang sama kamu.”
“Ha-ha .....ha-ha apa? Kamu nggak salah, serius ato bercanda?”
Aduuuh ....... kenapa aku tertawa lagi ya, ya Tuhan mudah-mudahan nggak melenceng deh.

“Bercanda ....!!!”
“Oww, bercanda ya Do? Kirain kamu serius tadi, ha-ha ...ha-ha ...ada-ada aja kamu.”
“Ya udah, aku pulang duluan ya, kamu belum dijemput juga?”
“Nggak tau deh, koq belum dateng ya?”

Beberapa saat suasana antara aku dan Dado jadi canggung. Sumpah, aku benar-benar kaget denger Dado bilang bercanda tadi. Aku mengutuk-ngutuk sendiri dalam hati. Jadinya koq malah kayak dulu sih? Gimana ini? Koq aku juga bego ya. Artinya, sebelum Dado pamit dan mencoba menghidupkan mesin motornya, tiba-tiba spontan aku memanggil dia.

“Dado, kamu sebenarnya serius ato bercanda sih? Kamu marah sama aku?”
“Lho, kenapa aku mesti marah sama kamu? Udah, nggak usah dipikirin, aku cuma bercanda koq.......”

Sekali lagi aku tanya sama kamu ya, kamu serius kan Do dengan perasaan kamu?”
“ ...........”

“Do, ayo jawab, aku benci banget dengan Dado yang kayak ini, kenapa sih Do dari dulu sampe sekarang kamu nggak pernah mau ilangin sifat gengsi dan jaim kamu?”
“Iya, Kia .....aku serius masih suka dan sayang sama kamu, dari dulu aku ngak pernah bisa melupakan kamu, walopun aku sudah mencoba membuka hati buat cewek yang lain. Tapi, entah kenapa aku selalu sayang suma sama kamu. Aku pernah berdoa Kia, moga-moga aja Tuhan mempersatukan aku dan kamu.”
“ .......Do, kenapa kamu susah banget buat ngomong kalo kamu itu sayang dan cinta sama aku?”

“Maaaf aku ya, jujur selama ini aku emang selalu mencoba jaim dan gengsi banget sama kamu. Aku malu, lantaran aku masih ragu dengan perasaan kamu sendiri Kia.
“Nggak Do, asal kamu tau, aku udah sayang banget sama kamu sejak pertama kali kamu bilang suka sama aku. Aku sayang sama kamu sampe sekarang Do.”

Akhirnya, semua udah terbongkar dan nggak ada lagi yang tersembunyi. Akupun udah merasa lega dan tenang banget bisa mengungkapkan isi hatiku selama ini. Ternyata perasaan aku dan Dado selama ini sama, cuma kemunafikan yang jadi penghalang kami. Sekarang setelah tau semuanya. aku bisa merasakan kebahagianaan yang dianugerahkan Tuhan buat aku. Terima kasih Tuhan buat semua ini.**

--------------------------------------
Cerpen Cinta Remaja ini Karya Eka Fransiska
G I T A
Cerpen Cinta Remaja

Cerpen Cinta Remaja SedihKadang hal yang diharapkan berbenturan dengan kenyataan. Orang menganggapnya sebagai takdir. Di sitiulah perasaan bermakna, salah satunya adalah cinta. Apa yang dialami Gita memang biasa, terjadi pada manusia umumnya. Tetapi ini menjadi luar biasa, ketika ia merasa bahwa simpatinya sebagaimana pungguk merindukan bulan.

Sudah dua minggu ia memendam seribu rasa yang membuat jantungnya berdebar kencang saat melihat sang pujaan hatinya.

“Kita pilih duduk di sini aja. Ayo dong ceritain gebetan barumu,” tiba-tiba terdengan suara serak yang mengusik lamunan Gita.
“Iya... Ri, mumpung kita ngumpul nih,” jawab teman Qori. Gita

“Masak lo main rahasiaan sama geng sndiri,” tutur temannya lagi.
Gita mendadak gugup. Nggak salah lagi itu Qori. Qori dari geng The SRIES, cowok yang sangat dikagumi para cewek-cewek di sekolah.

Gita nyaris nggak bergerak. Mneyadari cowok tampan yang sedang ditaksirnya itu ada di meja belakangnya. Saat sedang barengan dengan teman-teman aja Gita sudah nervous .... apalagi sekarang ia sedang sendirian. Tapi untuk yang satu ini, rasa ingin tahunya jauh lebih besar. Dan apa tadi? Mereka lagi ngomong soal gebetannya Qori. Wah..... Wah....

“Jadi bener nih, dia tinggal di jalan Tumbuhan?” tanya teman Qori.
Deg, Gita nyaris tersentak. Bukankah itu jalan tempat ia tinggal? Jalan itukan kecil, jadi ia kenal hampir semua penghuninya. Kayaknya nggak ada yang seumuran dia, rata-rata sudah kuliah dan kerja. Rasa ingin tahunya semakin memuncak.

“Iya, anak kelas satu juga. aku memang naksir dia. Soalnya dia manis banget, pintar dan baik. Pasti dong banyak saingannya. Makanya aku jaga jarak biar dia penasaran,” suara Qori terdengar riang.

Jantung Gita berdegup kencang. Ia semakin yakin , selain dia ngak ada anak kelas satu SMA tinggal di jalan itu. Kalau masalah kecerdasan otak, Gita memang selalu jadi juara satu sejak cawu pertama. Semuanya klop. Mungkin yang dimaksud Qori itu dirinya?.

“Wah, playboy satu ini sudah berketuk lutut. Terus kapan dong kamu nembak dia?” desak temannya.

“Oh my god,” Gita nyaris menahan napas.
“Eh, ngomong-ngomong siapa namanya?” tanya temannya lagi.
“Gita,” jawab Qori.

Kali ini Gita nyaris nggak mampu menahan diri. Ingin rasanya ia melompat dan berteriak, kalau saja nggak ingat di mana dia berada sekarang. Ini benar-benar keajaiban. Qori naksir dia. Berita ini wajib diceritakan pada sohib-sohibnya.

Pukul setengah tujuh malam, semua persiapan sudah sempurna. Sekarang Qori naksir dia. Primadona sekolah itu menyukai gadis biasa seperti dia. Gita bernyanyi bahagia.
“Kamu nggak sedang melamun Git?” kata Intan sambil terkikik.

“Iya Git, jangan-jangan itu cuma halusinasi aja,” timpal Shafina.
Gita pura-pura merengut sambil berucap “Pendengaranku masih normal dan aku nggak bakalan cerita kalau tahu reaksi kalian begini”.

“Bukan begitu Git, Kalau benar Qori naksir kamu, kok bisa tenang-tenang aja sih?” kata Intan dan Shafina.

Ruth mencoba menengahi. “Kan Qori sendiri yang bilang dia sengaja jaga jarak biar surprise”.
“Udah deh, pokoknya mulai besok akan bakal jadi cewek paling bahagia di dunia,” ujar Gita tersenyum bahagia.

Keesokan harinya, bel rumah berbunyi. Dengan ceria Gita menghambur ke pintu, tapi ternyata yang datang Kak Adi, pacarnya mbak Enes. Keduanya lalu pergi, sementara Mama dan Papanya sudah berangkat ke acara resepsi. Di rumah hanya ada Gita dan mbak Tami.

Gita mulai tidang sabar. SEdari tadi sohib-sohibnya terus menelpon dan membuatnya tambah be te.

“Gita bangaun! Kok ketiduran di sini?” suara Mamanya terdengar sayup. Gita membuka matanya, ternyata Mama dan Papanya sudah pulang.

“O ya, Qori! Astaga, setengah sepuluh malam”Gita melonjak. Ternyata Qori tidak datang dari tadi. Gita mulai kebingungan.

Gita akhirnya ikut ajakan orang tuanya untuk mencari makan malam di luar.
“O ya Gita. Mama lupa cerita tentang cucunya Bu Nanda, padahal sudah sebulan lo. Kapan-kapan kamu main ke sana ya?” tiba-tiba Mamanya bercerita. Gita cuma mengangguk tanpa semangat.

Ketika melewati rumah Bu Nanda, Gita melihat seorang gadis cantik lekuar dari rumah diikuti seorang cowok. “Oh my god”, Gita terkejut bukan main. Berkali-kali dikedipkan matanya, berharap yang dilihatnya itu orang lain. Tapi sia-sia, cowok itu benar-benar Qori. Mereka berdua kelihatan akrab sekali.

Dengan gemetar Gita bertanya pada Mamanya, “siapa nama gadis itu Ma?
“Kebetulan namanya sama dengan kamu .... Gita,” jawab Mamanya.
Gita terkulai menyadari impiannya hancur oleh kebodohannya sendiri. Seharusnya ia mendengarkan ucapan sohibnya. Dan celakanya Gita terlanjur begitu berharap. Dia merasa marah, kecewa dan ... malu sekali.


Cerpen Cinta ''Gita'' karya:
Sulistya “SRIES”, siswi Kelas IX.5 SMPN 9 Pekanbaru.

SUPIR ANGKOT DAN 2 ANAK KECIL

Waktu itu gw dari Menteng menuju Pondok Labu..Naik P20 turun Di Cilandak Naik 61 menuju Pondok Labu.

Penumpang Angkot yang gw Naikin hanya beberapa Orang,..didepan anak-anak berdua dan di belakang hanya 1 orang Ibu Muda.

Terus gw duduk di Belakang.,gw liat dari spion tengah wajah sopir sedikit tidak enak..,ngomel -ngomel sendiri kagak jelas dah.,ngebut-ngebut juga gak jelas,terus gw pikir mungkin setoran nya belum nyampe kali..

Setelah tiba di depan Mall Cilandak anak-anak yg di didepan tadi turun.,lalu memberikan uang kertas 2 Ribu yang di lipat terus dia langsung balik kanan.

Ehhh tiba-tiba Sopir angkot Malah klakson manggil tuh anak-anak berdua.

Sopir angkot : "Ehh lu kasih berapa nih..tambah..masak lu kasih 2 ribu seribu lagi mana..???",katanya dengan wajah yang seram.

Salah seorang anak tadi bilang : "Gak ada lagi bang, benar.." anak tadi mengeluarkan isi kantongnya yang kosong."

Sopir angkot : "Eh Tambah gak,,masak bayar segini,udah murah nih..,kamu jangan bohong..??"

Salah seorang anak tadi bilang : "Benar bang gak ada..."

Sopir Angkot : "Ah kamu Pasti Bohong,,Ayo ngaku,,tambah gak...",dengan wajah yang aneh.

Salah seorang anak tadi bilang : "Aduh bang benaran gak ada..,,sumpah bang.."

Sopir Angkot : "Dasar Tukang Bohong..,gak mau nambah seribu lagi,kan ongkos nya udah murah juga"

Dia berangkat sambil ngegas mobil nya angguk-angguk itu karena kesal..gw jadi ngakak liat tinggah tu Sopir berdebat sama anak-anak gara-gara duit seribu..lama lagi..hihihih

CERITA PENIKMAT ROKOK

Cerita nya gini, katakanlah si Amin baru kenal sama cewek cakep sebut saja Moni, dianya langsung naksir pada pandangan pertama, jantungnya berdetak keras,
gup... gup... gup...

Malam minggu si Amin ngapelin Moni, dianya pasang aksi, menghisap rokok merek " DJINGO " yang artinya " Jiwaku Goncang "

Singkat cerita si Amin pakai segala ajian peletnya, akhirnya bisa juga mendapatkan Moni, malem minggu berikutnya dianya ngapelin lagi, tapi statusnya sudah menjadi pacar nih.

Si Amin ganti rokok lagi. Waktu datang, rokoknya " DJARUM " yang artinya " Djantungku Runyam."

Kenapa ? enggak setiap mau nonton si Amin punya duit, kalo lagi bokek terpaksa dia rela ngejual celana jeans kesayangannya...

Singkat cerita sudah sekian lama pacaran, si Amin mau hajatan ingin nikah-in Moni, untuk menunjukkan suasananya dia nya ganti rokok lagi, pake rokok " GUDANG GARAM " yang artinya " Gunakanlah Darah Gadis Remaja ".

Terus besoknya mau nikah, hari ini si Amin buat komitmen dengan cara ganti merk rokok lagi sama " WISMILAK ", " Wanita Itu Selalu Miliknya Laki-laki ".

Nah semua proses sudah selesai, malem pertamapun datang juga, sebelum aksi dimulai si Amin ngerokok lagi mereknya " DJI SAM SOE " yang artinya " Djiwaku Sampai Soerga..."

Naik 100 Lantai

Ada 3 orang profesional peserta sebuah seminar menginap di sebuah hotel berbintang lima, sebut saja mereka A, B, dan C. Mereka bergabung di kamar Suite mewah di lantai 75 di mana ada 100 lantai.Setelah mengikuti seminar yang melelahkan sampai malam, mereka pulang kembali ke hotel mereka. Ternyata namanya apes, semua lift di hotel itu macet total. Mereka sudah cukup lelah untuk menunggu, lalu mereka sepakat naik menggunakan tangga darurat menuju kamar.Sambil berjalan menuju pintu tangga darurat, si A punya usul, supaya kita nggak bosan naik tangga sebegitu banyak, bagaimana kalo mulai lantai 1 sampai 25, A akan menyanyikan sebuah lagu, lalu B akan menceritakan cerita yang lucu-lucu mulai lantai 26 sampai 50, dan akhirnya C menceritakan mengenai cerita sedih mulai lantai 51 sampai 75.Lalu mereka setuju. OK-lah daripada nanti kita bosanSi A mulai menyanyi dengan baik ... lantai 25 sudah terlalui .... mulai B melucu ... tidak terasa lantai 50 hampir selesai .... akhirnya sampai ke lantai 51 ... mulailah C menceritakan cerita sedih.... C bilang ... saya mulai cerita sedih yang pertama ... yaitu ...."SAYA LUPA MEMBAWA KUNCI KAMAR KITA YANG TERTINGGAL DI MOBIL!!"